SOSIALISASI PEMBUATAN PUPUK KOMPOS KOTORAN TERNAK KAMBING

08 Februari 2025
Operator Pekon Podosari
Dibaca 75 Kali
SOSIALISASI PEMBUATAN PUPUK KOMPOS KOTORAN TERNAK KAMBING

Pekon Podosari merupakan salah satu pekon yang dijadikan tempat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) mahasiswa/i Politeknik Negeri Lampung tahun 2025. Pekon Podosari merupakan pekon yang berada di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Pekon ini memiliki berbagai macam sumber daya alam berupa persawahan, pertanian, dan peternakan. Dengan demikian, mahasiswa/i Praktik Kerja Nyata (PKN) 38 Politeknik Negeri Lampung mengusung tema “Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos Kotoran Ternak Kambing”. Tema ini menitik beratkan tentang cara mengelola kotoran ternak kambing menjadi sesuatu yang bermanfaat, yaitu pupuk kompos yang bisa digunakan untuk membantu dalam budidaya pertanian di Pekon Podosari. 

Pupuk Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sampah-sampah
organik yang mengalami proses pengommposan. Dalam proses pembuatan kompos alat dan bahan yang digunakan antara lain yaitu cangkul, terpal, karung, ember/sprayer, dan chopper. Dan bahannya antara lain yaitu kotoran ternak kambing,EM4, kapur dolommit, dan air. Serta prosedur kerjanya diawali dengan pengeringan kotoran ternak kambing di bawah sinar matahari, kemudian penaburan kapur dolomit secara merata. Setelah proses pengeringan, masuk kedalam proses pengommposan, yang diawali dengan penaburan kapur dolomit diikuti dengan pemberian EM4 yang sudah dilarutkan (perbandingan 1 botol EM4 dengan 1 liter air). Kemudian selanjutnya yaitu proses maxing, yaitu bahan yang sudah homogen disimpan di dalam terpal hingga tidak ada udara yang masuk (anaerob) selama 7-14 hari. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi yaitu berwarna cokelat tua kehitaman,bertekstur remah, tidak berbau, dan suhu tumpukan kembali normal. Bil sudah menunjukkan ciri tersebut, kompos siap digunakan. Jika menginginkan tekstur kompos yang halus, lakukan proses penggilingan menggunakan alat yang bernama chopper. Ketika kompos sudah halus, kompos siap diaplikasikan pada lahan pertanian.

Kompos memiliki keunggulan yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah,menambah kandungan organik tanah, mempercepat pertumbuuhan tanaman, serta ramah lingkungan dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia. Hal tersebut sangat mendukung pertanian berkelanjutan secara terus menerus bagi para petani. (PKN POLINELA kelompok 38 Pekon Podosari tahun 2025).